mati suri via shopback.co.id
Pasti pernah kan mendengar kata mati suri. Hal ini tidak hanya mengejutkan namun sebagian orang juga menjadi takut. Lantas, apakah mati suri termasuk takdir mubram? Adakah hadist yang membahas mati suri ini?
Mati suri memiliki sedikit perbedaan jika dibandingkan dengan kematian. Bagi orang yang sudah mati, rohnya akan keluar meninggalkan tubuhnya sehingga semua organ dari tubuhnya tidak dapat berfungsi kembali.
Namun ada juga orang yang dikatakan telah mati dapat hidup kembali, itulah yang dinamakan mati suri. Memang sih terdengar sedikit mengerikan, akan tetapi mati suri sangat jarang sekali terjadi.
Mati suri dalam islam dipaparkan dengan cara rasional. Biar lebih mendalami makna dari mati suri, haruslah sanggup dipahami lebih-lebih dulu menyangkut makna kehidupan dan kematian dalam rencana Islam.
Mati suri hadits Qudsi, kematian didefinisikan sebagai pintu yang menghubungkan antara dunia dan akhirat. Tiap-tiap orang tentu mati dan tiap-tiap orang tentu melintasi pintu kematian tersebut. Sedangkan kehidupan yakni bergabungnya antara roh dan badan atau jasad.
"Ketika ada orang yang jelang pintu kematian, sehingga pintu dapat terbuka maka mampu terlihat alam transisi, yang dinamakan alam barzakh atau alam kubur," terang DR. H. Asep Usman Ismail, MA, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta, dikutip dari DetikHealth.
Prinsip mati suri nyaris sama dengan tidur, yakni dikala satu ujung tali roh masihlah terikat di badan atau jasad. Tetapi pada waktu tidur, salah satu ujung tali roh terlepas dari badan maka memungkinkannya melayang-layang atau tidak jarang dinamakan dengan mimpi.
Baca Juga : Fakta-Fakta Kejanggalan Hebohnya Kasus Pocong Curi Uang Warga di Blitar
Mati Suri Menurut Al Quran
Ada beberapa orang yang dia kenal yang telah lama meninggal yaitu nenek dan kakaknya melihat dirinya beserta cahaya yang sangat menyilaukan, orang yang dia kenal tersebut menyuruh asep lebih baik pulang saja dari pada ikut kami ke alam lain. Sesaat Asep melangkah kakinya untuk mundur dia tersadar dalam kematian di rumah sakit dengan jantung yang masih berdetak dan nafas menggebu-gebu. Nah dialah orang yang beruntung menjadi kesaksian mati suri yang sebenarnya di dunia ini.
"Pada dikala mati suri, di dalam Al Qur'an dijelaskan bahwa salah satu ujung tali roh terlepas tetapi dirinya tetap hidup lantaran ujung lainnya masihlah terikat dan itu yang membuatnya dapat kembali hidup lagi. Nyaris sama bersama orang tidur," lanjut Asep, yang serta menjabat yang merupakan Dewan Pakar Pusat Studi Al Qur'an.
Lantaran ikatan roh dan badan terlepas sebahagian, sehingga orang yang mati suri dapat merasakan pengalaman seperti berada di dunia lain, terbang bebas, menyaksikanterowongan, yang tak lain yaitu jelang pintu kematian.
Roh tak terikat materi menjadi mampu berpindah kemana saja. Roh bersifat fleksibel, metafisik. Jika ke-2 ikatan roh terlepas dari badan, sehingga orang tersebut baru dinyatakan wafat. Ini seluruh dapat dijelaskan dengan cara ma'qul (rasional) dalam Islam.
Baca Juga : Astagfirullah, Tak Kuat Memikul Beban Keranda Jenazah Tercebur Kolam
Mati Suri Ilmiah
Apa penyebab mati suri? Berdasarkan penelitian, mati suri terjadi dikarenakan adanya lonjakan aktivitas listrik pada otak sehingga terjadilah mati suri. Secara medis tidak ada kriteria untuk mati suri, sama seperti orang yang meninggal. Denyut jantung berhenti, fungsi otak sudah tidak ada tanda-tanda aktivitas. Tapi pada orang mati suri bisa kembali normal.
Seperti yang pernah diulas Republika tentang penjelasan ilmiah mati suri, sebuah studi yang dilakukan pada tikus sekarat menemukan gelombang otak pada intensitas yang tinggi. Para peneliti di Amerika Serikat mengatakan pengalaman itu pada manusia juga dapat membangkitkan kesadaran dengan intensitas yang tinggi pula.
Menurut kepala penelitian, Jimo Borjigin menyebutkan banyak orang yang berpikir bahwa setelah kematian otak tidak aktif atau hypoaktif, tapi sebenarnya otak lebih aktif lagi semasa proses kematian dibandingkan saat terjaga.
Sementara itu, ada yang mengaitkan bahwa pengalaman mendekati kematian itu terasa keluar dari tubuh, sensasi lampu putih, serta kehidupan ada di depan mata, para ilmuwan di Universitas Michigan memantau sembilan tikus yang sedang sekarat untuk mengetahui kebenarannya.
Borjin mengatakan gelombang listrik pada tingkat yang lebih tinggi dari aktivitas otak dan kesadaran dapat menimbulkan penglihatan menjelang kematian. Oleh karena itu, mereka yang pernah mengalami mati suri suka melihat cahaya, itu bisa dikarenakan penglihatan korteks pada otak sedang berada pada aktivitas tinggi.
Jadi pada intinya, gelombang listrik yang tinggi pada otak seseorang yang sedang sekarat atau sudah meninggal dapat memberikan kesempatan kecil pada orang tersebut untuk dapat hidup kembali.
Baca Juga : Menolak Vaksin Rubella Karena Babi Sama Dengan Lebih Memilih Mati Daripada Ikhtiar
Demikian penjelasan tentang mati suri yang dapat kami bagikan dari suatu sumber. Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan menjadikan kita termotivasi dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT untuk bekal akhirat.
No comments:
Post a Comment