Pengertian Qada dan Qadar Serta Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

Posted by kabar terkini on


Gambar ilustrasi via wall.alphacoders.com

Apa itu qada dan qadar? Apakah takdir yang mesti kita lalui, atau nasib yang masih bisa kita rubah?

Pengertian Qada dan Qadar

Pengertian Qadha Menurut bahasa qadha memiliki beberapa arti yaitu hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan.

Sedangkan menurut istilah, qadha adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-nya sesuaidengan (ketentuan-nya),meliputi baik dan buruk,hidup dan mati,dll.

Pengertian Qadar menurut bahasa Menurut bahasa, qadar berarti kepastian, peraturan, dan ukuran.

Sedangkan menurut istilah, qadar adalah perwujudan ketetapan (qadha) terhadap segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang telah ada sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya.

Qadar disebut juga dengan takdir Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup, baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi.

Pengertian qada dan qadar secara singkat, qada ialah sebuah ketentuan atau ketetapan Allah, sedangkan qadar ialah suatu perwujudan ketetapan (qada).

Ayat Tentang Beriman Kepada Qada' dan Qadar

Qur’an Surah Ar-ra'd Ayat 11

لَهُۥمُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ إِنَّ ٱللَّهَ لَايُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًافَلَا مَرَدَّ لَهُۥ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ

Artinya: "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia".

Qur’an Surah Al-A’laa ayat 3 :

وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ

Artinya :"Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.”

Macam -Macam Takdir

Ada dua macam takdir yaitu takdir Mualaq dan takdir mubram.

1.Takdir Muallaq

Takdir muallaq yaitu takdir yang masih dapat di rubah dengan usaha atau ikhtiar.

Contohnya yaitu : seseorang yang ingin kaya maka harus bekerja , orang yang menginginkan pandai maka harus belajar .Segal sesuatu yang kita inginkan tidak akan tercapai jika tidak dibarengi dengan berikhtiar atau berusaha.

Surat Ar-Ra’d Ayat 11

َإِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ

Artinya :  Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. 


2. Takdir Mubram

Takdir mubram yaitu takdir yang tidak dapat di rubah lagi ,walaupun sudah berikhtiar,Contohnya adalah kematian seseorang.

Firman Allah swt dalam QS.Al-A’raf ayat 34 :

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ


Artinya : Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.

Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir

1. Semakin Beriman dan Bertaqwa Kepada Allah

    Orang yang beriman kepada hari akhir, maka ia akan semakin beriman dan bertaqwa pula kepada Allah.

    Keberimanan kepada Allah pasti akan berdampak pada keyakinan hari akhir dan begitupun sebaliknya. 

    Allah lah yang menciptakan dan menentukan hari akhir, maka itu hanya kepada Allah kita meminta perlindungan saat terjadinya hari akhir agar dapat selamat menuju kebahagiaan akhirat.

    “Katakanlah: “Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS Al Jatsiyah 26)

    2. Muncul Rasa Takut Tidak Mampu Mempertanggungjawabkan

    “(yaitu) orang-orang yang takut akan (azab) Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan (tibanya) hari kiamat”. (QS Al Anbiya : 49)

    Orang yang beriman kepada hari akhir akan muncul rasa takut ketika berbuat sesuatu tanpa memiliki pendasaran yang benar dan rasional. 

    Hal ini dikarenakan saat nanti menghadap Allah langsung saat harus mempertanggungjawabkannya tentu tidak akan bisa dilakukan jika sejak di dunia tidak pernah mempersiapkannya dengan baik dan perilaku kita dasarnya hanyalah asal-asalan saja. 

    Untuk itu, ornag beriman pada hari akhir akan senantiasa melakukan sesuatu dengan penuh pertanggungjawaban.

    3. Menjauhi Kemaksiatan dan Perbuatan yang Buruk

    “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan” (QS Ibrahim : 31)

    Menjauhi kemaksiatan adalah hikmah yang akan didapat oleh orang yang beriman kepada hari akhir. 

    Ia akan menjauhi kemaksiatan karena ia takut akan hari akhir dan pertanggungjawaban yang sangat berat nantinya. Untuk itu, dalam berbuat ia akan hati-hati dan penuh perhitungan yang matang. 

    Bahkan ia pun tidak akan begitu mencintai dunia secara berlebihan, karena apa yang ada di dunia hakikatnya adalah ujian dan titipan yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah kelak.

    4. Mempersiapkan Diri dengan Profesional

    “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?” (QS Muhammad : 18)

    Hari akhir datangnya tiba-tiba dan tidak disangka-sangka, maka itu seorang muslim yang beriman dengan hari akhir akan benar-benar secara profesional mempersiapkan diri menghadapinya. 

    Secara profesional artinya secara sungguh-sungguh, ada evaluasi, selalu memperbaiki diri dan juga melakukan perbaikan terus menerus akan kehidupan dan ibadah yang dijalaninya. Hal ini selayaknya seorang karyawan yang bekerja pada atasannya.

    Iman kepada hari akhir termasuk rukun iman ke 5.

      Jika Disuruh, sebutkan Rukun Iman secara lengkap

      Maka Rukun Iman dalam Agama Islam ada 6 sebagai berikut:

      1. Iman kepada Allah
      2. Iman kepada Malaikat Allah
      3. Iman kepada Kitab-Kitab Allah
      4. Iman kepada para Rasul Allah
      5. Iman kepada Hari Akhir 
      6. Iman kepada Qada dan Qadar

      Previous
      « Prev Post

      No comments:

      Post a Comment