kenong via agungbudhinugroho.blogspot.com
Salah satu kekayaan budaya Indonesia adalah adanya beragam alat musik yang berasal setiap daerah. Ingin mengenal lebih tentang alat musik kenong? Yuk simak penjelasannya pada artikel ini.
Kenong, alat musik salah satu ini adalah alat musik yang menyusun jenis alat musik gamelan Jawa. Secara tidak langsung, Kenong merupakan salah satu dari alat musik tradisional Jawa Tengah yang masih dikenal hingga sekarang.
Alat musik kenong ini merupakan pengisi akor atau harmoni didalam permainan acara gamelan, kenong berfungsi untuk penentu batas-batas bagi gatra, yang berguna untuk menegaskan irama. Alat musik kenong ini juga termasuk di dalam alat musik yang berpencu, Namun ukuran alat musik kenong lebih besar dibandingkan dengan alat musik bonang.
Baca Juga : 5 Alat Musik Daerah Jawa Timur Lengkap dengan Penjelasan dan Gambarnya
Cara Memainkan Alat Musik Kenong
Alat musik kenong mempunyai bagian bawah sehingga menghasilkan partikel-partikel udara yang dapat mengisi bagian berongga tersebut. Dengan adanya udara, maka bunyi dari kenong dapat merambat.
Bunyi sebagai gelombang, mempunyai beberapa sifat sama dengan sifat yang keluar dari gelombang, berikut :
- Dapat dihantarkan
- Dapat dibiasakan
- Dapat dimainkan
- Dapat dilenturkan atau di lemaskan
Hal yang di atas terjadi saat terjadinya pemukulan terhadap alat musik kenong, maka permukaan kenong yang akan menghasilkan sebuah getaran dan akan menghasilkan suatu bunyi.
Permukaan kenong yang terbuat dari bahan logam bisa menyebabkan terjadinya pemantulan suatu bunyi, dengan adanya peristiwa seperti ini maka bunyi kenong dapat kita dengarkan bunyinya yang memantul dari logam menuju ke udara.
Pemantulan bunyi dari kenong dapat dijelaskan seperti di bawah ini :
- Bunyi yang akan datang, bunyi pantulan dan garis yang normal terletak pada suatu bidang datar.
- Besar dari sudut datang sama dengan besar sudut yang pantul. Mempunyai macam-macam bunyi dari pantul (a bunyi yang memperkuat bunyi dari asli pantul b gaung dan kerdam c).
Gema yang dihasilkan dari pantulan mempunyai bermacam-macam bunyi, pada kenong dapat terjadinya gaung dan kerdam. Saat kita memukul alat musik kenong secara beraturan dan tidak diredam maka yang akan terdengar adalah suara-suara gaung yang saling tumpeng tindih sehingga menghasilkan keharmonisan suara.
Dalam bentuk udara yang medium terdapat dua sifat yang khusus, yaitu :
- Cepat rambatnya bunyi yang tidak bergantungan pada suatu tekanan udara, yang dimaksudkan terjadinya perubahan tekanan udara yang akan cepat rambat menghasilkan bunyi yang tidak akan berubah.
- Cepat rambatnya pada suatu bunyi yang bergantungan kepada suhu udara, makin tingginya suhu udara makin besar dan cepat rambatnya bunyi. Pada tempat yang lebih tinggi kemungkinan dapat mengeluarkan cepat rambat bunyi yang lebih rendah karena suhu udaranya yang lebih rendah, bukan karena tekanan dari suhu udara yang rendah.
Video cara memainkan alat musik kenong
Mengenal Alat Musik Tradisional Kenong
Alat ini juga dipukul menggunakan alatnya tersendiri yang terbuat dari bahan kayu dan dilapisi dengan kain. Alat musik kenong merupakan sebuah unsur instrumen dari alat musik pencon gamelan yang paling besar. Dibandinkan dengan gong dan kempul yang berukuran besar namun bentuknya pipih.Kenong ini biasanya disusun pada pangkon yang terbuat dari kayu keras yang di alasi dengan bahan tali, sehingga bila dipukul kenong tidak akan bergerak atau bergoyang ke arah samping namun dapat bergoyang ke atas dan ke bawah. Biasanya orang mempelajari cara memainkan alat musik siter jika bosan dengan memainkan kenong
Bentuk dari alat musik kenong yang besar dapat menghasilkan suara yang cukup rendah, Namun nyaring dan dapat di dengar oleh masyarakat dengan khas, dalam gamelan suara kenong mengisi ruang-ruang di antara alat musik kempul.
Baca Juga : Yuk Kenali Budaya Indonesia, Inilah Rumah Adat Papua yang Memiliki Banyak Keunikan
Nah, itulah pengertian dan cara memainkan alat musik kenong. Selelah membaca penjelasan di atas, tidak ada salahnya jika kamu mempraktekannya. Semoga bermanfaat dan menjadi referensi bagi para pembaca.
No comments:
Post a Comment