Ruangan Wakil Ketua I DPRD Batam yang di dalamnya juga disediakan tempat tidur. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)
Sungguh miris...
Tak henti-hentinya oknum yang mengatasnamakan wakil rakyat ini berbuat ulah!
Sampai-sampai ruang kerja dari rakyat diduga dipakai memuaskan hawa nafsunya.
Kejadian yang diduga mesum tersebut terjadi pada 23 Juli 2018. Saat itu, sang pemilik ruangan, Zainal Abidin menerima kedatangan 2 orang tamu yang disebut-sebut anggota DPRD Kampar.
Zainal yang harus mengikuti sidang paripurna terpaksa meninggalkan tamu-tamunya itu. Hingga akhirnya, 2 orang wanita yang dikabarkan merupakan pegawai honorer di DPRD Batam diperintahkan untuk menemani tamu tersebut.
Selang beberapa jam kemudian, seorang petugas cleaning service berinisial BD memasuki ruangan yang sudah kosong untuk membersihkan ruangan.
Namun, seketika ia dibuat terkejut dengan kondisi tempat tidur yang berantakan. BD menemukan handuk yang di atasnya terdapat sisa sperma.
Temuan ini sempat ditutupi oleh pihak DPRD Batam.
Namun, peristiwa ini mencuat seminggu kemudian hingga menggegerkan warga Batam.Zainal Abidin yang dikonfirmasi terkait berita tak mengenakkan tersebut mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui aksi mesum yang terjadi di ruang kerjanya.
Ia mengatakan bahwa cerita tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.
"Ada enggak buktinya. Ada enggak saksinya. Siapa yang memberikan informasi? Saya tidak tahu. Makanya saya minta sekwan cari tahu," katanya, seperti dilansir dari okezone.com
Saat dicecar dengan berbagai pertanyaan, Zainal mengatakan saat itu dirinya tengah mengikuti sidang paripurna. Namun ia juga mengakui adanya tamu ke ruangannya.
"Ini kan rumah rakyat. Masalah tamu, pasti banyak tamu. Dari Yogya ada, Kampar ada, Pekanbaru ada. Siapa nama tamunya, saya sudah lupa karena tamunya banyak," katanya.
Pelakunya diduga merupakan anggota DPRD Kampar dengan dua pegawai honorer, FD dan AY yang disebut sebagai "pramusaji".
Ketua DPRD Batam, Nuryanto mengatakan bahwa kedua pegawai honorer yang disebut-sebut telah menjadi 'pelayan nafsu' tamu itu merupakan pramusaji. Keduanya kerap ditugaskan untuk mempersiapkan kebutuhan para tamu DPRD."Kedua staf ini bukan merupakan staf Zainal Abidin. Keduanya adalah pegawai honorer di bagian umum atau pramusaji. Mereka ini yang mempersiapkan makan dan minum tamu. Dan mereka juga harus ramah sama tamu. Namanya juga tamu, harus dilayani dengan ramah," ujarnya.
BACA JUGA: BPJS Kesehatan Memberikan 3 Aturan Baru, Ini Kerugian yang Akan Dialami Pasien
Dua staff yang diduga memberikan layanan mesum sudah diskorsing
Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Batam Taufik menyebutkan bahwa dua staff yang diduga memberikan layanan mesum sudah diskorsing.Mereka diberhentikan sementara sampai jangka waktu tidak jelas.
"Kedua staf itu telah kami skorsing sementara. Mereka diskors agar evaluasi internal berjalan lebih lancar," kata Taufik di ruang sekretariat Humas DPRD Batam, seperti dikutip dari liputan6.com. Senin 6 Agustus 2018.
Menurut Taufik, sebaiknya media dan masyarakat menunggu pemeriksaan sampai selesai. Saat ini kasus itu masih diselidiki secara internal.
"Jadi ini sifatnya masih dugaan. Kita juga belum memanggil saksi pertama (cleaning servis) atas temuanya di ruangan Wakil Ketua I," kata Taufik.
No comments:
Post a Comment