5 Alat Musik Daerah Jawa Timur Lengkap dengan Penjelasan dan Gambarnya

Posted by kabar terkini on


Alat musik daerah via parisvanjava.web.id

Zaman semakin modern, banyak alat musik terbaru yang lebih modern, namun kita sebagai warga Indonesia harus selalu menjaga kebudayaan asli. Salah satunya adalah mengetahui alat musik daerah kita.

Alat Musik Daerah Jawa Timur. Selain memiliki sumber daya alam yang berlimpah dari pertanian hingga kehutanan, Jawa timur dikenal juga dengan alat musik daerah yang cukup banyak. Daerah Jawa Timur termasuk daerah yang kaya akan kebudayaan, termasuk alat musiknya. Tak hanya angklung reyog, ada juga tong tong, Angklung Caruk dan lain sebagainya yang akan kita bahas disini.

Disusun rapi dan detail dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik dan ringan, alat musik daerah Jawa Timur pada umumnya sama dengan alat-alat musik tradisional/daerah yang terdapat di Jawa Tengah. Dibawah ini alat musik daerah Jawa Timur beserta penjelasan dan gambarnya.

Alat Musik Daerah Jawa Timur

Ketertarikan tiap orang akan musik berbeda – beda, memang tidak ada salahnya jika kita menyukai musik jazz, pop, dangdut dan lain sebagainya, namun ada baiknya kita tetap mengetahui alat musik daerah Jawa timur dan cara memainkannya

Kebanyakan alat musik daerah tradisional dari Jawa timur digunakan oleh masyarakat untuk upacara adat, nikahan daerah, dan juga untuk mengungkapkan rasa syukur atas rezeki yang berlimpah (seperti panen yang subur, ternak yang sehat dan gemuk, dan lain-lain).

Angklung Reog menjadi alat musik tradisional provinsi Jawa timur yang saya bahas pertama karena memang ini menjadi ciri khas dari musik daerah Jawa timur sana.

1. Angklung Reog


Angklung via fatahlovers.blogspot.com

Alat musik yang terbuat dari bambu dengan hiasan benang warna merah dan kuning ini merupakan sebuah alat musik yang sering digunakan untuk mengiringi kesenian Reyog ponorogo di Jawa timur, Anklung reog dibuat melengkung sedikit, meskipun begitu bambu tersebut di tata dengan rapi dan indah.

Menurut sejarahnya dulu pada saat zaman Indonesia masih terdiri dari beberapa kerajaan Angklung reog yang disusun rapih seperti pagar bambu lalu diberikan jimat untuk mengalahkan musuh-musuh mereka, setelah itu para prajurit yang senang akan kemenangannya memukul-mukul bambu itu sehingga tercipta suara

Angklung reog bisa anda jadikan salah satu contoh alat musik tradisional Jawa timur yang hingga sekarang keberadaannya diakui dunia.  Untuk membedakan angklung reog atau bukan, saya menemukan informasi ciri – ciri yang bisa anda liat pada angklung reog.

Ciri khas angklung reog :
  1. Angklug reog memiliki pegangan pada bagian ujungnya yang membuat 1 orang pemain bisa memegang sebanyak 2 buah angklung.
  2. Pada ujung bambu yang kecil, terikat benang berwarna merah dan kuning. Menurut sejarahnya, pada awalnya benang ini merupakan jimat untuk melumpuhkan musuh bila terkena bambu.
  3. Memiliki suara yang keras dan khas yang berkesan msistis dan bergetar di spritual kita ketika di dengar
  4. Hanya mengeluarkan 2 jenis nada, bunyi “klong” yang besar dan “klung” yang kecil
  5. Beberapa group musik terkadang membuat angklung dengan 3, 2, atau hanya 1 tabung, bahkan ada yang hingga 9 tabung untuk memberikan kesan “wah” pada penampilannya, tapi angklung reog yang asli hanya me memiliki 3 buah tabung saja.
  6. Bentuk angklung reog menyerupai gapura dan tangga, dengan susunan dari kecil hingga yang tinggi dan yang berhubungan dengan kehidupan manusia dari kecil hingga dewasa.

Cara memainkan angklung reog :
Alat musik tradisional dari Jawa timur ini dimainkan dengan berbagai cara, antara lain:
  1. Cara pertama, dengan memegang ujung bambu pada angklung seperti memegang gagang pistol
  2. Memegang leher dan pinggang angklung, lalu di hentakkan
  3. Seperti cara nomor 2, namun dibantu dengan gerakan tangan dari kanan ke kiri sehingga suara lebih panjang
  4. Ketika kita mempelajari cara memainkan angklung, kita dianjurkan untuk fokus, teratur dan juga serempak agar menciptakan harmoni musik daerah yang indah. Angklung bernada tinggi mengikuti bunyi gong, sedangkan angklung bernada rendah mengikuti suara kenong. Jadi singkatnya, cara memainkan alat musik Angklung Reog adalah digoyang.

2. Terompet Reog


Terompet via kata.co.id

Terompet reog merupakan salah satu alat musik tradisional dari Jawa timur yang hingga sekarang masih dimanfaatkan untuk mengiringi kesenian yang cukup terkenal yaitu reog ponorogo di daerah Ponorogo. Terompet reog terbuat dari kayu atau bambu dan juga tempurung kelapa.

6 lubang yang terdapat pada terompet reog berfungsi sebagai pengatur nada, lalu 1 luban yang ada di ujung terompet tempat untuk pemainnya meniup terompet. Bentuk dan hiasan dari terompet seperti kepala naga hanya untuk menggambarkan seni dari terompet tersebut.

3. Bonang


Bonang via semuatentangprovinsi.blogspot.com

Tak lengkap rasanya jika saya tidak menyebutkan alat musik tradisional Jawa timur bonang. Bonang adalah salah satu alat musik yang dikategorikan sebagai instrumen gamelan (sangat terkenal di daerah Jawa), bonang adalah alat musik tradisonal yang dimainkan dengan cara dipukul / ditabuh pada bagian yang menonjol menggunakan alat pemukul khusus.

Keunikan bonang adalah ia tersusu dari banyak gong-gong kecil, banyak orang yang menyebutnya ceret / pot lalu disusun berbaris pada binkai kayu yang sudah dibentuk, ada beberapa sebutan khusus untuk alat musik tradisional bonang ini, yaitu:
  • Binkai kayu pada alat musik bonang disebut Rancak
  • Baris pertama bonang disebut Jaleran atau Brunjung
  • Baris kedua bonang disebut Setren atau Dhempok

Perlu anda ketahui menurut pengamat musik ensemble gending untuk  memainkan bonang ada 2 macam susunan nada yang dikenal para seniman musik gamelan yaitu slendro dan pelog.

4. Gamelan


Gamelan via roisulaskari.com

Gamelan adalah ensembel musik / alat musik tradisional di Jawa timur yang sangat terkenal didalam maupun luar negeri. Sejarah mengatakan bahwa asal-usul dari alat musik tradisional Jawa timur gamelan, didahului dengan budaya hindu-budha yang juga mewakili seni asli Indonesia pada masa itu.

Gamelan memiliki 4 macam nada atau yang lebih dikenal dengan “penalaan” oleh masyarakat Jawa yakni, slendro, pelog, madenda (diatonis) dan juga degung (oleh masyarakat sunda). Diatonis seperti skala minor asli yang banyak dipakai pada jenis musik di Eropa.

Di era modern seperti ini gamelan memang sulit ditemukan, namun jika kita berjalan-jalan ke daerah kecil di pulau Jawa, pastinya gamelan masih digunakan pada acara-acara resmi seperti nikahan, syukuran, ataupun sekedar acara kecil, gamelan digunakan oleh mayoritas masyarakat Jawa.

Namun saat ini gamelan masih digunakan pada acara-acara resmi seperti pernikahan, syukuran, dan lain-lain. tetapi pada saat ini, gamelan hanya digunakan mayoritas masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah, Jawa Timur dan D. I. Yogyakarta.

5. Ketipung


Ketipung via dictio.id

Ketipung adalah salah satu jenis alat musik tradisional Jawa timur yang dipukul, bentuk dari ketipung menyerupai gendan hanya saja memiliki ukuran yang lebih kecil. Ketipung terbuat dari kayu kemudian diberikan lubang berukuran 20cm ~ 40cm tergantung dari keinginan pembuatnya. cara memainkan alat musik ketipung adalah dengan cara dipukul.

Nama alat musik tradisional Jawa timur yang satu ini memang mirip dengan “ketapang” yang merupakan nama tanaman. Beberapa orang menganggap bahwa ketipung adalah nama lain dari gendang dangdut, anggapan ini jadi sering terdengar karena memang sulit membedakan mana ketipung dan mana kendang.


Musik tradisional via ragamseni.com

Keberadaan alat musikdaerah mulai terancam keberadaannya semenjak datangnya budaya barat ke Indonesia bersamaan dengan musik-musik dengan genre terbaru. Alangkah baiknya jika kita sebagai penerus bangsa tetap melestarikan budaya kita sendiri.

Meskipun kita tidak mengetahui bagaimana cara memainkannya, setidaknya kita tau dan bisa membedakan alat musik tradisional Jawa timur beserta gambarnya.

Itulah pembahasan mengenai alat musik daerah Jawa timur yang sudah kamu baca diatas, semoga informasinya bermanfaat untuk kamu yang memang sedang mencari info ini. Sekian dan Terimakasih.

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment