Apakah Istri Berhak Tahu Besarnya Gaji Suami, Buat Mengukur Pengeluaran?

Posted by kabar terkini on



Ini yang biasanya menjadi dilema bagi seorang istri

Setiap bulan diberi nafkah namun tidak mengetahui besarnya jumlah gaji suami, sedangkan kebutuhan terus meningkat dan terkadang jatah dari suami pun tidak cukup...

Berangkat dari sebuah pertanyaan seorang wanita yang bahagia dalam urusan rumah tangganya bersama suami.

Namun ada satu permasalahan yang mengganjal dalam hati seorang wanita muslim ini, ia ingin mengetahui besarnya gaji suami.

Pernah ditanya namun suami malah marah, alasan kenapa ia ingin mengetahui tidak lain karena ia ingin mengukur besarnya kebutuhan dengan kemampuan suami.

Mengingat kebutuhan anak, kebutuhan rumah semakin meningkat hingga terkadang tidak cukup.

Bukan karena takut dibilang tidak bersyukur dengan nafkah suami namun karena rasa cinta yang mendorong wanita ini ingin mengetahui.

Apakah istri berhak mengetahui besarnya gaji suami ?

Berikut pembahasannya.

1. Istri Kepo Dengan Jumlah Gaji Suami

Sumber gambar infoperbankan.com

Anda adalah salah satu dari sekian banyak istri yang begitu ingin tahu berapa tepatnya jumlah penghasilan suami. Anda bukan tipe istri yang penting ada uang untuk mencukupi segala kebutuhan rumah tangga. Sementara di sekitar kita tidak sedikit istri yang merasa takut dianggap terlalu pencuriga, dianggap tidak menaruh kepercayaan terhadap suami.

Idealnya, suami dan istri seharusnya terbuka dalam berbagai hal termasuk keuangan. Di antaranya tentang berapa pendapatan masing-masing dalam sebulan, apakah ada pemasukan lain di luar gaji yang diterima setiap bulan, dan untuk apa saja uang tersebut digunakan.

Sungguh menakjubkan, bila Anda dan suami saling terbuka dalam menjalankan kehidupan rumah tangga. Tidak ada masalah yang harus dirahasiakan di antara Anda berdua. Nah, di sinilah pentingnya keterbukaan yang diawali dengan komunikasi yang baik Ibu, sehingga tidak ada lagi sikap saling mencurigai.

Komunikasi yang baik dan efektif sangatlah penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Masing-masing (antara Anda dan suami) memiliki komitmen dan kejujuran yang tulus, tidak ada yang harus ditutupi. Dengan kata lain, segala permasalahan diselesaikan melalui musyawarah. Firman Allah ta’ala dalam QS Asy-Syuro : 38

وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”

2. Istri Kepo Dengan Jumlah Gaji Suami Menurut Islam


Dalam pandangan kami, memang tidak ada kewajiban seorang suami memberitahukan berapa jumlah gaji yang diterima, begitu juga bagi seorang isteri. Hargai sikap suami Anda bila memang itu adalah untuk kebaikannya.

Namun, pada saat yang sama suami wajib menafkahi Anda sebagai istri dan keluarga. Anda berhak mendapatkan nafkah dari suami, adapun besarnya tergantung kesepakatan Anda berdua.

Satu hal yang perlu saya sampaikan, Anda sebaiknya tidak berfikir bahwa suami memiliki sifat kikir atau bakhil. Berbeda kondisinya bila memang suami menampakkan kekikirannya dengan tidak memenuhi kebutuhan Anda dan keluarga, maka Anda dapat mengambil uang suami sekadarnya.


Dari Aisyah ra, “Hindun Binti ‘Utbah, istri Abu Sufyan menemui Rasulullah saw, ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan seorang laki-laki yang pelit (kikir), tidak memberikan nafkah kepadaku dengan nafkah yang mencukupi untukku dan anakku kecuali dari apa yang aku ambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya. Apakah aku berdosa karena hal itu?”

Rasulullah  menjawab, “Ambillah dari hartanya dengan cara ma’ruf apa yang cukup buatmu dan anakmu,” (HR. Muttafaqun ‘alaih).

Demikian saran dari kami, kami ikut berdoa agar kesabaran dan berfikir positif selalu menyertai Anda. Dan saya bersyukur sebab Anda masih dikarunia perasaan cinta yang bisa Anda rawat sampai ruh meninggalkan badan. Yakinlah, Allah Yang Maha Mendengar akan selalu menyertai ketulusan dan pengabdian Anda. Wallahu a’lam.

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment